PEMKOT BONTANG TERUS BENAHI SISTEM MERIT ASN Adopsi Keberhasilan Pemkot Bandung

Sistem Merit didefinisikan sebagai kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja, yang diberlakukan secara adil dan wajar dengan tanpa diskriminasi. Membangun Sistem Merit membutuhkan komitmen dan konsistensi, yang dalam prosesnya menuntun kita untuk terus belajar sebagai bagian dari budaya birokrasi yang melayani.
Berkaitan dengan upaya tersebut Pemerintah Kota Bontang melakukan sharing bersama Pemerintah Kota Bandung, guna saling berbagi wawasan dan pencapaian atas keberhasilan membangun sistem merit. Kegiatan yang berlangsung pada Senin 31 Oktober 2022 di Ruang Rapat BKPSDM Kota Bontang tersebut dihadiri oleh Kepala BKPSDM Kota Bontang Drs. Sudi Priyanto, M.Si beserta jajaran fungsional pranata komputer dan analis sumber daya manusia, Kepala Bagian Organisasi, unsur dari Inpsketorat, Bappelitbang, Dinas Kominfo, Bagian pemerintahan dan Bagian Hukum. Sedangkan dari Pemerintah Kota Bandung hadir Kepala Bidang Mutasi dan Promosi Ringgas Hajopan Pane, S.STP dan Wahyu Joko Putranto, S.STP selaku analis kepegawaian ahli muda.
Menurut Kepala BKPSDM ini merupakan bagian dari proses percepatan membangun sistem merit, melalui pembelajaran dari rekan-rekan yang langsung mengelola sistem merit di Kota Bandung. Hal tersebut karena Kota Bandung dalam rentang tahun 2019, 2020 dan 2021 lalu telah ditetapkan oleh Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) sebagai instansi pemerintah daerah pertama yang ditetapkan dalam kategori IV (sangat baik), dan pencapaiannya yang terus meningkat hingga kini, sekaligus menjadi benchmarking untuk instansi-instansi lain.
Sementara Kota Bontang hingga tahun 2022 saat ini telah mencapai nilai 265 berhasil masuk kategori III (Baik) dengan peningkatan yang signifikan dibanding tahun sebelumnya, karena pada tahun 2021 yang lalu masih bertengger diangka 243 posisi kategori II (Kurang).
Diantara celah kekurangan yang coba segera kami benahi adalah melalui penerapan aplikasi sistem merit yang dimiliki Kota Bandung, yang atas kesepakatan dan dukungan semua pihak akan diadopsi oleh Kota Bontang. Aplikasi ini membawa transformasi yang Luar biasa efektif dalam mengukur kualifikasi, kompetensi, dan kinerja seluruh pegawai ASN, dan sekaligus menyajikan data yang akurat sebagai dasar pertimbangan pengambilan keputusan dan kebijakan di bidang kepegawaian dan pengembangan SDM, terutama pada aspek pengembangan karir, aspek promosi dan mutasi, serta aspek manajemen kinerja.
Melalui berbagai upaya yang dilaksanakan bersama dan pendampingan dari KASN, kami optimis capaian penerapan sistem merit di Lingkungan Pemerintah Kota Bontang akan terus meningkat. Sebagaimana diinformasikan sebelumnya bahwa Kota Bontang merupakan satu diantara daerah yang saat ini mendapatkan pendampingan dari KASN yang telah ditetapkan berdasarkan analisis kesiapan dan kapasitas instansi, guna melakukan berbagai aksi kegiatan dan program yang menyasar pada 8 Aspek yang menjadi kriteria Penilaian Mandiri Sistem merit pada Aplikasi SIPINTER yakni:
1. Perencanaan Kebutuhan Pegawai : ketersediaan data kepegawaian, peta jabatan dan rencana pemenuhan kebutuhan pegawai.
2. Pengadaan : ketersediaan data rencana pengadaan ASN, ketersediaan kebijakan internal, pelaksanaan penerimaan ASN yang terbuka, pelaksanaan Latsar CPNS, penempatan CPNS sesuai formasi kebutuhan.
3. Pengembangan Karir : ketersediaan standar kompetensi jabatan, profil pegawai, talent pool, rencana suksesi, informasi kesenjangan kualifikasi/kinerja dan strategi penanganannya, penyelenggeraan pengembangan kompetensi,
4. Promosi dan Mutasi : adanya kebijakan internal tentang pola karir, talent pool, pengisian JPT/Administrator.
5. Manajemen Kinerja : ketersediaan kontrak kinerja, penilaian kinerja secara berkala, analisis dan strateginya.
6. Penggajian, penghargaan dan disiplin : kebijakan tunjangan kinerja, penghargaan pegawai, penegakan disiplin kode etik, dan pengolahan datanya.
7. Perlindungan dan Pelayanan: Kebijakan dan fasilitas perlindungan untuk pegawai
8. Sistem Informasi: Pembangunan Sistem Informasi Kepegawaian, Penerapan e-performance, Penggunaan e-office dan penggunaan asessment center